DPRD Kabupaten Sukabumi Soroti Izin Pembangunan Wisata Camping Ground Bukit Panenjoan Cibadak

Sukabumi – Pembangunan destinasi wisata camping ground di Bukit Panenjoan, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menjadi sorotan publik setelah muncul tudingan bahwa proyek tersebut belum mengantongi izin resmi meski kegiatan pembangunan sudah berlangsung.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Jalil Abdulah, menanggapi isu ini dengan menegaskan pentingnya klarifikasi terkait status izin pembangunan. Ia menyatakan bahwa selain persoalan sengketa lahan dengan keluarga Abdullah Bin Tholib, perlu dipastikan apakah PT Bogorindo sudah memiliki izin khusus untuk camping ground.

“Kita minta dihentikan sementara jika belum berizin,” kata Jalil. Dia menjelaskan bahwa izin yang dimiliki PT Bogorindo pada tahun 2018 adalah untuk agrowisata, bukan khusus untuk camping ground, sehingga tidak dapat dijadikan dasar untuk pembangunan.

Jalil mengungkapkan bahwa Camat Cibadak telah menginstruksikan penghentian sementara proses pembangunan. DPRD berencana memanggil pihak terkait, termasuk perusahaan, dinas perizinan, camat, pemerintah desa, dan Satpol PP untuk klarifikasi lebih lanjut.

“Kita khawatir melanggar Perda Nomor 9 Tahun 2023 tentang PBG. Jika ada bangunan tanpa izin, Pemda berhak memberikan peringatan, menghentikan kegiatan, atau bahkan mencabut izin,” ujarnya.

Terkait pemanfaatan Hak Guna Bangunan (HGB) oleh PT Bogorindo, Jalil juga mempertanyakan kesesuaian penggunaan lahan yang hanya untuk tanam singkong. Ia menekankan bahwa HGB harus sesuai peruntukannya dan pemerintah dapat mengevaluasi jika tidak dioptimalkan.

Sementara itu, General Manager PT Bogorindo Cemerlang, Berlin Sumadi, membantah tudingan bahwa proyek tersebut tak berizin. Ia menyatakan bahwa perusahaan telah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB) sejak 2018, dengan pembaruan terakhir pada 22 Juni 2021.

“Kami sudah terdaftar di bidang usaha pariwisata,” ungkap Berlin, yang menduga informasi mengenai status izin belum tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

Berlin menjelaskan bahwa pembangunan camping ground ini bertujuan untuk mendorong pariwisata dan perekonomian lokal, dengan melibatkan 70 warga Desa Tenjojaya sebagai tenaga kerja. Proyek ini ditargetkan menjadi destinasi alam modern dengan berbagai fasilitas menarik.

“Kami ingin menciptakan pengalaman liburan yang dekat dengan alam, namun tetap nyaman. Ini akan menjadi ikon wisata alam baru di Sukabumi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *