Peringatan Medvedev: Zona Larangan Terbang di Ukraina Berisiko Memicu Perang dengan NATO

KASUKABUMI – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengeluarkan peringatan baru pada Senin (15/9/2025) terkait wacana penetapan zona larangan terbang di Ukraina dan manuver terbaru NATO. Dalam unggahannya di Telegram, Medvedev menegaskan bahwa jika negara-negara NATO diizinkan untuk menembak jatuh drone Rusia, maka itu akan berarti perang terbuka antara NATO dan Rusia.

Medvedev menyebut ide pembuatan zona larangan terbang sebagai provokatif, mengingat Ukraina telah menyerukan langkah tersebut sejak awal perang. Namun, sekutu-sekutu NATO khawatir bahwa tindakan semacam itu, meskipun bersifat defensif, dapat memicu konfrontasi nuklir.

Ia juga mengejek kunjungan Menteri Pertahanan Estonia, Hanno Pevkur, yang mengumumkan bantuan militer untuk Ukraina senilai setidaknya US$117 juta (Rp1,9 triliun) untuk tahun depan. “Makin kecil negaranya, makin sombong dan bodoh para petinggi mereka,” sindir Medvedev.

Sementara itu, NATO meluncurkan operasi “Eastern Sentry” untuk memperkuat posisi aliansi di perbatasan Rusia, menyusul insiden drone yang memasuki wilayah Polandia. Denmark dan Prancis akan mengirimkan jet tempur, serta Jerman menyumbangkan Eurofighter, menegaskan kesiapan aliansi untuk mempertahankan diri.

Kepala NATO, Mark Rutte, menekankan bahwa insiden drone Rusia bukanlah hal yang terisolasi dan bahwa aliansi tersebut selalu siap untuk menjaga keamanan wilayahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *