KASUKABUMI – Viral di media sosial sebuah video yang diduga menunjukkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terhadap para buruhnya. Video tersebut menampilkan pekerja mengenakan seragam perusahaan, memicu kekhawatiran di kalangan pekerja dan masyarakat.
Tanggapan dari KSPI dan Partai Buruh
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh segera melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Dalam keterangan resmi pada 6 September 2025, mereka menyatakan keprihatinan jika PHK massal itu benar adanya. Mereka menyoroti rendahnya daya beli masyarakat sebagai faktor utama yang menyebabkan turunnya konsumsi produk rokok.
Penyebab dan Dampak
Selain faktor ekonomi, persaingan pasar yang semakin ketat juga menjadi tantangan bagi Gudang Garam. Perusahaan dianggap kurang mampu berinovasi dan menyesuaikan produk dengan tren konsumen, yang berdampak pada penurunan penjualan dan kesulitan mempertahankan jumlah pekerja.
Dampak PHK tidak hanya dirasakan oleh buruh yang di-PHK, tetapi juga bisa menyeret ribuan pekerja lain di sektor pendukung industri rokok, seperti petani tembakau dan distributor. Jika tren ini berlanjut, kerugian lapangan kerja bisa mencapai ratusan ribu orang.
Tuntutan dari KSPI dan Partai Buruh
KSPI dan Partai Buruh mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret, termasuk:
- Memastikan perlindungan hak-hak buruh yang terkena PHK, termasuk pembayaran pesangon dan THR.
- Meninjau ulang kebijakan cukai rokok agar tidak memberatkan industri secara berlebihan.
- Mendukung inovasi dan pengembangan produk agar industri rokok dapat bersaing.
- Menjaga keseimbangan antara perlindungan tenaga kerja dan kampanye kesehatan.
- Mendorong sinergi antara pemerintah dan pelaku industri rokok untuk menjaga keberlangsungan sektor dan lapangan pekerjaan.
Kesimpulan
Kasus PHK massal di Gudang Garam menjadi sorotan karena dampaknya yang luas, menyentuh banyak lapisan ekonomi. KSPI dan Partai Buruh berkomitmen untuk memantau perkembangan dan berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang berimbang demi kesejahteraan buruh dan kelangsungan industri. Langkah konkret sangat diperlukan untuk menghindari krisis sosial yang lebih dalam akibat gelombang PHK di sektor ini.












