Berita  

Di Momen Sumpah Pemuda 2025, Mari Mengenal M. Tabrani sang Penggagas Bahasa Indonesia untuk Persatuan

 

Sukabumi, 28 Oktober 2025 — Di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, nama M. Tabrani kembali disorot sebagai tokoh penting di balik lahirnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Jauh sebelum ikrar Sumpah Pemuda 1928 dikumandangkan, Tabrani telah menggagas istilah “bahasa Indonesia” sebagai simbol pemersatu bangsa.

M. Tabrani dikenal sebagai jurnalis, pejuang, sekaligus pemikir kebangsaan yang menyadari betul bahwa bangsa yang majemuk memerlukan satu bahasa untuk mempersatukan rakyat dari berbagai suku dan daerah. Melalui tulisan dan perjuangannya, ia memperjuangkan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa perjuangan, pendidikan, dan persatuan nasional.

Gagasannya kemudian diabadikan dalam Kongres Pemuda II tahun 1928 melalui ikrar legendaris:

“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

 

Tabrani wafat pada 12 Januari 1984 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Makamnya kini menjadi salah satu situs penting sejarah kebangsaan. Pada 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan sempat menggelar ziarah ke makamnya sebagai bentuk penghormatan atas jasanya.

Meski telah menerima Tanda Jasa Perintis Kemerdekaan dari Kementerian Sosial, banyak kalangan menilai penghargaan tersebut belum sepadan dengan kontribusinya. Pemerintah pun tengah mengusulkan gelar Pahlawan Nasional bagi M. Tabrani.

Warisan terbesar Tabrani adalah semangat persatuan melalui bahasa. Di tengah derasnya arus globalisasi dan dominasi bahasa asing, gagasan M. Tabrani tetap relevan — mengingatkan generasi muda untuk bangga berbahasa Indonesia dan terus melestarikannya di ruang digital.

Karena dari bahasa, bangsa ini berdiri tegak. Dan dari gagasan M. Tabrani, lahirlah bahasa yang menyatukan lebih dari 270 juta jiwa: Bahasa Indonesia.

(Noval)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *