Berita  

Ahmad Sahroni Bakal Bangun Kembali Rumahnya yang Dijarah Massa

JAKARTA – Anggota nonaktif DPR RI Ahmad Sahroni berencana membangun kembali rumahnya di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang sempat dijarah massa pada akhir Agustus 2025 lalu.

Rencana tersebut disampaikan Sahroni saat menghadiri doa bersama di kediamannya yang digelar pada Minggu (2/11/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, ulama, habaib, ketua RT dan RW, serta warga sekitar.

Ketua RW 06 Kebon Bawang, Sugeng, membenarkan hal tersebut.

“Beliau menyampaikan mau bangun rumah dan cerita ketika rumahnya dijarah,” ujar Sugeng saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).

 

Dalam video yang beredar, Ahmad Sahroni juga menyampaikan rasa terima kasih kepada warga yang telah membantunya saat insiden penjarahan terjadi.

“Saya ucapkan terima kasih buat Pak Haji Dhani dan istri yang sudah menerima saya di rumah belakang saat kejadian, sekitar jam 22.15 WIB malam,” kata Sahroni.

 

Ia menceritakan detik-detik saat bersembunyi dari massa yang menyerbu rumahnya.

“Saya sempat sembunyi di kamar mandi, sebelumnya di atas plafon tapi plafonnya gak kuat, akhirnya saya jatuh dan hancurin sekalian plafonnya. Tiga orang sempat lihat saya di kamar mandi waktu itu,” ungkapnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Sahroni menegaskan dirinya tidak pernah melakukan korupsi dan menolak tudingan bahwa rumahnya dibangun dari uang rakyat.

“Saya alhamdulillah gak korupsi, tapi dianggap rumah ini duit rakyat dari pajak. Padahal saya yakin yang teriak-teriak itu mungkin juga belum tentu bayar pajak,” tegasnya.

 

Sahroni menyatakan siap membangun kembali rumahnya yang rusak akibat penjarahan dan berharap kejadian serupa tidak terulang.

“Saya akan bangun lagi rumah ini. Biar jadi pengingat, bukan dendam. Saya cuma berharap gak ada lagi kekerasan seperti ini,” ujarnya.

 

Diketahui, rumah Ahmad Sahroni dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025). Peristiwa itu diduga dipicu oleh kemarahan publik atas pernyataannya yang menanggapi desakan pembubaran DPR RI setelah mencuat isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.

Dalam komentarnya saat itu, Sahroni menyebut orang yang mengusulkan pembubaran DPR memiliki “mental tolol”, yang kemudian memicu gelombang amarah di media sosial. Massa pun mendatangi kediamannya dan melakukan penjarahan.

Akibat insiden tersebut, sejumlah barang berharga seperti tas mewah, jam tangan, dan uang tunai dilaporkan hilang. Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

(Reksa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *