Jakarta – Perusahaan ritel asal Swedia, IKEA, mencatat kemajuan signifikan dalam komitmennya untuk meningkatkan penggunaan produk lokal asal Indonesia di jaringan gerainya di seluruh dunia. Sejak resmi beroperasi di Tanah Air pada tahun 2014, IKEA berupaya memperluas kontribusi industri dalam negeri melalui kolaborasi dengan para pelaku usaha lokal.
Dalam pernyataannya, pihak IKEA menegaskan bahwa sejak awal mereka berkomitmen untuk menaikkan porsi produk buatan Indonesia dari 1,7 persen menjadi 12 persen. Hingga saat ini, realisasi penggunaan produk lokal telah mencapai 8 persen, sebuah capaian yang menunjukkan langkah positif menuju target jangka panjang perusahaan.
Produk lokal Indonesia yang kini dipasarkan melalui jaringan global IKEA meliputi berbagai kategori, mulai dari furnitur berbahan kayu, anyaman bambu, hingga tekstil rumah tangga. Banyak di antaranya berasal dari UMKM dan pengrajin lokal yang telah mendapatkan pendampingan dalam hal desain, kualitas, serta keberlanjutan proses produksi agar sesuai dengan standar global perusahaan.
IKEA juga menegaskan bahwa peningkatan porsi produk lokal bukan hanya soal bisnis, melainkan bagian dari komitmen untuk memberdayakan ekonomi nasional dan mendukung rantai pasok berkelanjutan di Indonesia. Perusahaan berupaya memperluas kemitraan dengan lebih banyak produsen lokal di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi yang berkelanjutan dan bernilai ekspor. Kami ingin terus menjadi jembatan agar karya para pengrajin dan produsen lokal dapat dikenal di pasar internasional,” ujar perwakilan IKEA Indonesia dalam keterangannya, Selasa (4/11).
Dengan tren positif ini, IKEA berharap pada beberapa tahun ke depan dapat mencapai target 12 persen sesuai komitmen awal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi penting dalam jaringan global IKEA.












