TPI Palangpang di Desa Ciwaru Memprihatinkan, Anggota DPRD Soroti Kondisi Kumuh

Sukabumi – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palangpang di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, terlihat kumuh dan tidak terawat. Kondisi ini disoroti oleh Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi Partai Golkar, H. Ujang Abdurohim Rochmi, pada Kamis (03/04/2025).

H. Ujang menegaskan bahwa TPI Ciwaru terletak di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (C-PUGG), sehingga perlu segera diperbaiki agar lebih layak untuk penjualan hasil tangkapan nelayan. Perbaikan ini mencakup bangunan dan fasilitas lain, seperti MCK yang sudah lama tidak bisa digunakan dan lampu PJU yang mati.

“Lokasi TPI Ciwaru sendiri berada di kawasan Geopark Ciletuh yang menjadi ikon destinasi wisata Kabupaten Sukabumi,” kata H. Ujang dalam keterangannya.

Ia menambahkan bahwa petugas TPI yang ditunjuk oleh Dinas Kelautan dan Perikanan seharusnya hadir setiap hari untuk melakukan pemungutan pajak sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, pengelolaan TPI saat ini tidak berjalan dengan baik. “Dinas Perikanan harus segera mengevaluasi petugas yang ditempatkan di TPI Ciwaru Palangpang,” ungkapnya.

Terkait bangunan TPI, H. Ujang mengaku telah beberapa kali menyampaikan bahwa TPI Palangpang adalah wajah Geopark Ciletuh. Ia menekankan bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak digunakan oleh para pelaku usaha.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Sekdis Perikanan karena TPI Ciwaru masuk dalam program Kelompok Nelayan Modern (KOLAMO). Mudah-mudahan, pada tahun 2025-2026, pembangunannya bisa segera direalisasikan,” jelasnya.

H. Ujang juga mengkritik alih fungsi kios-kios yang seharusnya untuk jualan ikan, tetapi kini dijadikan gudang penyimpanan. Ia menyatakan bahwa hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan petugas TPI Ciwaru. “Kios-kios yang dijadikan gudang harus difungsikan kembali menjadi kios penjualan ikan,” tegasnya.

Warna, salah satu pelaku usaha di TPI Ciwaru, mengeluhkan kondisi fasilitas yang memprihatinkan. MCK tidak bisa digunakan dan lampu PJU mati sudah lama tidak diperbaiki. “Fasilitas dasar ini sangat kami butuhkan untuk kegiatan sehari-hari,” ujarnya.

Ia juga mencatat masalah ketidakhadiran petugas saat pelelangan. “Seringkali petugas tidak hadir, sehingga transaksi malah terjadi di luar TPI,” tambah Warna.

Kondisi ini memicu masalah lain, di mana minimnya pengawasan membuat pedagang nakal leluasa menjual ikan dengan harga di atas standar. “Kalau petugas rutin hadir dan mengawasi, hal seperti ini bisa dicegah,” tegasnya.

Warna berharap ada perbaikan segera, baik fasilitas maupun sistem pengelolaan. “Dengan perbaikan ini, TPI bisa berfungsi optimal untuk mendukung usaha kami,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *