Sukabumi Kasus meninggalnya balita bernama Raya (3 tahun) dari Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, akibat penyakit cacingan pada 22 Juli 2025, menarik perhatian publik. Tragedi ini menyoroti persoalan sosial lain di wilayah tersebut, terutama sulitnya akses warga terhadap pelayanan administrasi kependudukan (adminduk).
Menindaklanjuti hal ini, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana, melakukan kunjungan langsung ke Desa Cianaga bersama Fraksi PPP pada Sabtu (23/8/2025). Dalam pertemuan tersebut dengan Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, dan Plt Camat Kabandungan, Budi Andriana, ia membahas kendala pelayanan adminduk yang sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya terkait mahalnya biaya akomodasi dan transportasi warga untuk mengurus dokumen kependudukan.
“Sehingga kami berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan untuk mengadakan pelayanan adminduk di desa itu sampai disapu bersih. Jangan ada lagi permasalahan mahal atau sulit mengurus KK, KTP, dan akta lahir. Rencananya mulai Senin besok, Dukcapil segera turun agar seluruh warga desa di Kecamatan Kabandungan terdaftar dan memiliki identitas sebagai warga Kabupaten Sukabumi,” ujar Andri.
Ia menambahkan bahwa program jemput bola pelayanan adminduk ini akan dimulai di Desa Cianaga, kemudian diperluas ke desa-desa lain yang letaknya jauh dari pusat layanan. Langkah ini sejalan dengan visi misi Bupati Sukabumi, Asep Japar, dan Wakil Bupati, Andreas, menuju Kabupaten Sukabumi yang Mubarokah.
“Camat dan kades juga dihimbau untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar memanfaatkan layanan ini dengan maksimal tanpa ada pungutan biaya apapun,” tegasnya.
Dengan adanya program jemput bola dari Disdukcapil, diharapkan warga di daerah terpencil tidak lagi kesulitan mendapatkan identitas kependudukan. Langkah ini juga menjadi upaya perbaikan pelayanan publik pasca tragedi yang menimpa balita Raya.