Sukabumi – Beredarnya rekaman video duel antarpelajar tingkat SLTP di grup WhatsApp Pajampangan menimbulkan keprihatinan di masyarakat. Dalam rekaman tersebut, terlihat dua video berdurasi 18 detik dan satu menit yang menunjukkan aksi perkelahian antarsiswa di wilayah Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Erpa Aris Purnama, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang menyayangkan terulangnya perkelahian antar pelajar, khususnya melibatkan siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Sungguh kejadian ini sangat miris dan memprihatinkan. Saya khawatir ke depan akan terus terjadi,” ungkapnya pada Kamis (2/10/2025).
Erpa menekankan pentingnya perhatian serius dari Pemkab Sukabumi, terutama dinas terkait, serta perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, pihak sekolah, aparat penegak hukum, dan orang tua/wali murid. Ia mengusulkan agar program pembinaan karakter siswa di sekolah diperkuat dan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap sekolah berfungsi secara optimal, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan pendidikan.
Sebelumnya, pihak sekolah dari SMPN di Kecamatan Surade, MTS swasta di Kecamatan Surade, dan MTS swasta di Kecamatan Cibitung, bersama enam siswa yang terlibat duel, telah mendatangi Polsek Surade untuk penyelesaian. Mereka menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dan saling memaafkan di hadapan pihak sekolah, orang tua, dan aparat kepolisian.
Duel pertama terjadi pada Kamis (25/9/2025) di jalur desa antara Kampung Pasirbalay dan Kampung Pamoyanan, sedangkan duel kedua berlangsung pada Jumat (26/9/2025) di Kampung Leuwi Kopo, Desa Kademangan. Masyarakat berharap langkah pencegahan yang lebih serius dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
