Sony Pictures Ubah Arah: Tinggalkan Superhero, Fokus ke Adaptasi Live-Action Anime

Setelah bertahun-tahun menggantungkan kesuksesan pada waralaba superhero dan film adaptasi komik, Sony Pictures kini resmi mengubah arah strategisnya.

KASUKABUMI— Setelah bertahun-tahun menggantungkan kesuksesan pada w aralaba superhero dan film adaptasi komik, Sony Pictures kini resmi mengubah arah strategisnya. Studio besar asal Amerika Serikat itu mulai beralih fokus ke adaptasi live-action dari anime dan manga populer Jepang.

Langkah ini muncul di tengah fenomena “superhero fatigue”, atau kejenuhan penonton terhadap film-film bertema pahlawan super yang kian menurun performanya di box office global.

Keputusan tersebut dikonfirmasi langsung oleh eksekutif Sony Pictures International Productions (SPIP) dalam ajang Festival Film Internasional Tokyo 2025.

> “Anime kini menjadi pilar utama strategi global kami. Genre ini telah berkembang menjadi kekuatan box office dunia,” ujar Shebnem Askin, Kepala SPIP, seperti dikutip dari Variety (11/11).

 

Ledakan Popularitas Anime di Box Office

Dalam beberapa tahun terakhir, film anime mencatat pencapaian luar biasa. Judul-judul seperti Demon Slayer: Infinity Castle dan Chainsaw Man: Reze Arc berhasil menembus rekor pendapatan global, bahkan melampaui sejumlah blockbuster Hollywood.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa anime bukan lagi tontonan niche, melainkan medium dengan narasi emosional, estetika visual yang kuat, dan daya tarik lintas budaya.

Sony pun melihat peluang besar untuk menemukan “franchise global baru” yang lahir dari kisah-kisah anime.

Kolaborasi Lokal Jadi Kunci

Berbeda dari tren adaptasi Hollywood sebelumnya yang kerap gagal karena kurangnya sensitivitas budaya, SPIP berkomitmen pada pendekatan yang lebih autentik.
Studio ini bekerja sama dengan tim produksi di Jepang, Korea, dan India untuk mengembangkan proyek berbasis cerita lokal.

> “Kami ingin menghasilkan adaptasi yang berakar kuat pada budaya asalnya, bukan sekadar imitasi,” kata Askin menegaskan.

 

Pendekatan ini dinilai berhasil lewat kesuksesan film live-action Kingdom di Jepang, yang disebut menjadi contoh ideal bagaimana adaptasi anime dapat diterima luas oleh penonton global.

Anime, Generasi Baru Blockbuster

Alih-alih terus memeras jagat Spider-Man atau membuat spin-off superhero baru, Sony kini berinvestasi pada kisah-kisah dengan basis penggemar setia seperti Jujutsu Kaisen dan Attack on Titan — dua judul besar yang disebut-sebut berpotensi diadaptasi dalam waktu dekat.

Dengan kombinasi antara pengawasan kreatif dari Jepang dan sumber daya produksi Sony, langkah ini diyakini akan membuka era baru bagi perfilman global.

Era Baru Sinema Dunia

Langkah berani Sony ini bukan sekadar tren, melainkan strategi untuk menangkap gelombang baru industri hiburan. Saat penonton mulai jenuh dengan narasi superhero yang monoton, anime hadir menawarkan sesuatu yang segar — emosional, unik, dan visualnya memukau.

Jika strategi ini berhasil, Sony Pictures bisa saja menjadi pionir dalam mendefinisikan masa depan sinema blockbuster dunia di dekade mendatang.

 

(Nauval)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *