KASUKABUMI— Aktris dan presenter Tengku Dewi Putri mengungkapkan bahwa kedua anaknya belum diberi tahu mengenai pernikahan baru mantan suaminya Andrew Andika. Pernyataan tersebut disampaikan Dewi dalam sebuah episode talkshow online yang tayang baru-baru ini.
Menurut Dewi, keputusan untuk belum memberi tahu anak-anak tentang perubahan status ayah mereka itu dilakukan dengan pertimbangan agar kondisi psikologis mereka tetap stabil. Ia menyebut bahwa sang anak sulung sudah mulai menyadari bahwa ayah dan ibunya tidak lagi bersama, namun belum mengerti secara rinci mengenai status pernikahan Andrew.
“Anak-anak enggak tahu (ayahnya menikah lagi), sampai sekarang belum tahu,” ujar Dewi.
“Makanya aku jaga banget kalau bisa jangan terlalu cepatlah dikasih tahunya kayak berproses gitu, takutnya bingung kan,” tambahnya.
Dewi dan Andrew resmi bercerai pada Desember 2024 setelah sekitar tujuh tahun menikah. Hak asuh anak diberikan kepada Dewi, sementara Andrew diwajibkan memberikan nafkah anak bulanan.
Beberapa bulan pasca perceraian, Andrew dikabarkan telah melakukan ibadah umrah bersama seorang perempuan bernama Violentina Kaif yang kemudian ramai diberitakan sebagai istrinya. Dalam unggahan media sosial, Andrew dan Violentina menampilkan buku nikah dan momen umrah.
Dewi mengaku sudah mengetahui kedekatan Andrew dengan Violentina sebelum perceraiannya, namun memilih menjaga informasi tersebut agar anak-anak tidak kaget.
Dalam keterangannya, Dewi menjelaskan bahwa sebagai ibu, ia merasa bertanggung jawab menjaga kestabilan emosi dan psikologis anak-anaknya terlebih dahulu. Ia menyatakan bahwa memperkenalkan pasangan baru sang ayah kepada anak ketika mereka belum siap secara emosional bisa menimbulkan kebingungan.
“Sebagai ibu, saya jelas nggak nyaman dan kecewa… Sebaiknya momen itu dipersiapkan dengan matang,” ujar Dewi.
Dewi menyebut bahwa anak sulungnya sudah mulai menanyakan kenapa ayahnya lebih sering bersama perempuan lain atau mengapa ayah tidak lagi bersama ibunya. Hal ini diketahui melalui pengasuh mereka.
Oleh karena itu, Dewi memilih menunda pembicaraan penuh dengan anak-anaknya sampai ia merasa saat yang tepat.
Perceraian memang membawa banyak perubahan dalam dinamika keluarga. Pengamat hukum keluarga dan psikologi menyebut bahwa komunikasi yang terbuka dan penyesuaian waktu sangat penting agar anak-anak dapat menerima perubahan tanpa tekanan emosional berlebih.
Dalam kasus Dewi-Andrew, tampak bahwa Dewi sedang menjalankan peran “filter” informasi untuk anak-anak, sementara proses adaptasi masih berlangsung.
Keputusan Tengku Dewi untuk belum memberi tahu anak-anaknya tentang pernikahan baru mantan suaminya menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Perubahan dalam struktur keluarga memang tidak mudah, dan pendekatan yang sensitif terhadap anak-anak sangat penting.
(Raihan)












