KASUKABUMI – Memasuki musim penghujan 2025–2026, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengimbau seluruh pendaki agar meningkatkan kewaspadaan saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Balai TNGR, Yarman, mengatakan bahwa keindahan Rinjani tetap memikat di bawah guyuran hujan, namun pendaki perlu memahami bahwa mendaki di musim hujan membutuhkan persiapan ekstra.
> “Hujan boleh turun, tapi jangan biarkan kewaspadaan ikut reda,” ujar Yarman di Mataram, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, pendaki sebaiknya melakukan pengecekan kondisi cuaca serta status jalur pendakian sebelum berangkat. Selain itu, perlengkapan seperti jas hujan, cover bag, dry bag, dan sepatu tahan air menjadi hal wajib yang perlu disiapkan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga suhu tubuh dan energi dengan membawa jaket tebal, makanan berkalori tinggi, serta termos berisi air hangat. “Jalur yang licin di musim hujan memerlukan fokus dan langkah hati-hati,” tambahnya.
Yarman menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap pendakian. “Puncak bukan segalanya, pulang dengan selamat adalah segalanya,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Tim TNGR akan ditempatkan di beberapa titik strategis seperti Pelawangan untuk memantau aktivitas pendaki sekaligus memberikan edukasi dan bantuan cepat jika terjadi keadaan darurat.
“Menjaga alam bagi kami bukan sekadar tugas, melainkan tanggung jawab moral agar setiap pendaki bisa menikmati Rinjani dengan aman dan tanpa meninggalkan jejak buruk,” tutup Yarman.
(Reksa)












