KUALA LUMPUR — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan menjadi saksi penandatanganan kesepakatan damai Thailand–Kamboja pada rangkaian KTT ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10). Agenda penting ini dimajukan setelah Thailand memasuki masa berkabung atas wafatnya Ratu Siriki, ibunda Raja Maha Vajiralongkorn.
Permintaan percepatan penandatanganan disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, agar proses perdamaian tidak kembali tertunda di tengah situasi nasional yang sensitif. Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa Bangkok ingin memastikan stabilitas kawasan tetap terjaga.
Trump dalam unggahan di platform Truth Social membenarkan percepatan agenda tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Thailand.
“Ibunda Ratu Thailand baru saja wafat. Saya menyampaikan duka cita kepada rakyat Thailand. Untuk menghormati seluruh pihak, penandatanganan perdamaian akan dilakukan segera setelah saya tiba,” tulis Trump dari pesawat Air Force One.

PM Thailand Tetap Kawal Perdamaian Meski Tunda Keberangkatan
Anutin sebelumnya menunda keberangkatannya ke Kuala Lumpur karena situasi duka nasional. Namun, ia menegaskan penandatanganan perdamaian tidak akan dibatalkan, mengingat urgensi meredakan ketegangan dengan Kamboja.
“Saya membatalkan keberangkatan hari ini. Namun untuk kesepakatan damai dengan Kamboja, saya telah meminta agar seremoni dijadwalkan ulang esok pagi,” ujar Anutin dalam siaran televisi lokal.
Penandatanganan tersebut juga akan disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia selaku tuan rumah KTT ASEAN.
Konflik Mematikan Terburuk dalam Puluhan Tahun
Ketegangan di wilayah perbatasan Thailand–Kamboja meledak pada Juli lalu, menimbulkan bentrokan militer paling mematikan dalam beberapa dekade. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas, dan ratusan warga terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman.
Kedua negara sebelumnya telah menyepakati gencatan senjata dengan mediasi Washington, namun selama berbulan-bulan kedua pihak saling menuduh melanggar kesepakatan tersebut. Karena itulah, penandatanganan kali ini dipandang sebagai momen paling krusial untuk mewujudkan perdamaian permanen di perbatasan.
Harapan Baru untuk Stabilitas Kawasan
Kesepakatan damai ini diharapkan:
- mengakhiri siklus bentrokan perbatasan,
- membuka kembali jalur ekonomi dan aktivitas warga,
- serta memperkuat peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.
Jika kesepakatan berjalan sesuai komitmen, pertemuan di Malaysia ini akan menjadi tonggak diplomasi terbesar Thailand–Kamboja dalam 20 tahun terakhir, sekaligus menegaskan kembali peran Amerika Serikat dalam isu keamanan Asia Tenggara.












